Minggu, 30 Juni 2013

HAK ASASI MANUSIA



Bicara soal Hak asasi manusia (HAM) dinegara Indonesia itu cukup ruwet. Kenapa bisa ? Mungkin suatu pertanyaan yang seringkali terngiang ditelinga kita kawan. Mereka sibuk mengurusi HAM diri mereka sendiri sehingga mereka tidak mampu menerima HAM orang lain sebagai mahkluk ciptaan Tuhan. Maka dari itu , jangan pernah berkata anda bebas sedangkan anda tidak mampu menerima kebebasan orang lain sebagaimana mestinya.
Apa itu HAM ? Sebenernya simple saja dan sangat mudah dimengerti oleh orang – orang. Hak asasi manusia (HAM) adalah hak asasi yang sudah kita peroleh sejak dalam kandungan yang diberkati oleh Tuhan kepada mahkluknya. Hak asasi setiap manusia itu sama , tidak dibeda – bedakan oleh derajat , kasta , maupun kelas social yang sudah membaur dimasyarakat banyak.
Kebanyakan masyarakat masa kini , mengukur tingkat asasi manusia melalui materi dan tingkat social. Bahkan setiap manusia itu berbeda akan tingkat social dan materi yang mereka peroleh atas kerja kerasnya selama ini. Mereka selalu berpikir akan materi yang berlimpah tanpa memikirkan resiko hak asasi manusia setiap orangnya. Seolah – olah mereka hanya mementingkan tingkat materi dan menjungjung tinggi hak asasi dirinya sendiri. Salah kapra dalam membangun dan seakan – akan sudah menjadi tradisi di masyarakat Indonesia.
Hak asasi manusia (HAM) dalam diri manusia itu banyak mengandung arti , dari mulai tingkat pendidikan , tingkat kesehatan , dan mendapat keadilan hukum yang selayak – layaknya. Sebab kita semua sama dimata Tuhan akan status social hanya yang membedakan tingkah berperilaku dan beribadah saja. Tapi faktanya yang ada sekarang ? Nothing kawan – kawan. Hanya seogok tinja akan adanya pancasila yang berlambang burung garuda. Coba anda amati tentang isi pancasila dari sila pertama sampai sila ke lima ? Apakah sudah tercapai akan jalannya isi – isi pancasila yang sudah susah payah dibuat oleh para pendahulu kita. Mungkin jawabannya ada dalam diri kalian masing – masing.
Sampai sekarang sila kelima yang berbunyi “keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia” hanya sebagai motto bahwa keadilan diIndonesia itu benar – benar ada. Padahal nyatanya mana keadilan yang selama ini dinyatakan ? Hanya sebuah motto tidak ada aplikasi di masyarakat Indonesia. Namanya keadilan itu hanya milik orang – orang “beruang” yang bisa membeli semua keadilan di Negara ini kawan. Menyedihkan bukan ? Memang sangat menyedihkan Negara ini yang tak kenal akan masalah yang seakan – akan selalu ada atau bahkan mengada – ada.
Bisa tertawa sendiri mendengar keadilan yang ada di Negara ini yang tak kunjung tercapai. Sampai ada pernyataan “yang beruang yang berkuasa” pada saat ini. Sungguh ironis Negara tercinta kita kawan. Fakta membuktikan , yang “beruang”lah yang selalu menang akan keadilan padahal mereka selalu salah. Mengapa demikian ? Faktor uanglah yang mempengaruhi setiap manusianya pada saat ini. Contohnya saja kasus aktivis HAM kita kawan , alm MUNIR yang tewas di pesawat terbang saat perjalanan study ke Belanda. Sampai saat ini kasusnya masih menggantung seakan – akan hilang ditelan oleh berita – berita media omong kosong yang selalu menutupi kasus – kasus tertentu.
Mana keadilan dinegara ini wahai ibu pertiwi ? Apakah sudah hilang ditelan tsunami aceh atau bahkan ditelan kemunafikan oknum – oknum penguasa tertentu. Menangis ibu pertiwi jika tahu keadaan sebenernya sangat picik dan licik. Namanya yang benar selalu mendapat ancaman saat terror mencekam dan selalu disingkirkan agar mereka seakan – akan hilang di dalam lautan bahkan secara sadis di racun diudara. Tapi mereka tak pernah mati dan tak akan berhenti mendapatkan keadilan dinegara ini.
Apakah kalian ingat kawan kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 ? Berapakah kawan – kawan mahasiswa yang tewas dan hilang pada saat semua mahasiswa serempak berdemo dan bersama – sama turun kejalan? Mungkin jika kita flashback itu mempunyai cerita – cerita kelam dan dramatis sehingga sampai saat ini belum pasti keberadaannya. Hanya Tuhan yang tau dan oknum – oknum tertentu yang terlibat akan hilangnya kawan mahasiswa tahun 1998. Bagaimana perasaan orang tua mereka ? Pasti orang tua mereka selalu mencari anaknya yang hilang dan menunggu untuk kembalinya mereka kawan. Apakah mereka masih hidup atau mati ? Hanya Tuhan yang tahu.
Yang di tinggal tak kan pernah diam selalu mempertanyakan kapan anak – anaknya pulang. Kasus yang tidak pernah di perkarakan oleh pemerintahan Indonesia hingga saat ini. Ini baru sebagian kasus yang di ulas , belum kasus – kasus lain yang tidak pernah disorot oleh lensa kamera. Bicara soal keadilan di negeri ini tak akan kunjung terselesaikan sampai kapanpun jikalau tidak ada penanganan dari pihak pemerintah yang bersih dan bermanusiawi.
  Terlalu bobroknya ahklaq dan rasa jujur setiap warga Negara Indonesia ini mengakibatkan runtuhnya rasa kemanusiaan antar sesama manusia. Mereka selalu berbondong – bondong untuk selalu menang dengan keegoisannya dan kemunafikannya. Katanya Negara ini adalah Negara demokrasi yang selalu bebas mengemukakan pendapat mereka masing – masing tapi nyatanya pendapat yang berkuasalah yang selalu menang pada akhirnya.
Berbicara hak asasi manusia itu memang tidak mudah dan simple dinegara ini , realitanya selalu dikaitkan dengan “kubu-kubu” dalam tanda kutip saja kawan. Memang sewajarnya kita semua bebas akan apa kebebasan yang sudah kita miliki. Tapi nyatanya selalu saja ada kendala yang kita hadapi dari segi aspek – aspek kehidupan sekarang ini. Hanya dapat tersenyum kecil akan kebebasan HAM dinegara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar