Rabu, 23 November 2011

APLIKASI-APLIKASI EKONOMI TEHNIK

ALTERNATIF PROYEK-PROYEK PUBLIK
       
         Tentunya sebagai mahasiswa jurusan Fakultas Tehnologi , kita wajib memahami konsep-konsep dasar dari ekonomi tehnik. Tidak itu juga , kita wajib memahami perbandingan alternatif proyek publik dan memahami perspektif dan terminologi proyek-proyek publik yang ada di Indonesia.


7. Membandingkan Alternatif-alternatif

Alternatif dibedakan menjadi dua jenis :
1. Alternatif investasi adalah alternatif dengan investasi modal awal yang menghasilkan aliran kas
positif dari peningkatan pendapatan, penghematan melalui pengurangan biaya atau keduanya.
2. Alternatif biaya adalah alternatif dengan semua aliran kas negatif kecuali nilai sisa aset pada
akhir umur proyek (Situasi ini terjadi jika suatu organisasi harus melakukan suatu tindakan dan
keputusan yang melibatkan cara paling ekonomis dalam melakukannya).

7.1 Konsep-konsep Dasar Untuk Membandingkan Alternatif-alternatif

Alternatif yang membutuhkan modal investasi minimum dan menghasilkan hasil-hasil yang memuaskan
akan dipilih kecuali jika modal tambahan yang dibutuhkan oleh alternatif dengan investasi lebih besar
dinilai menguntungkan berdasarkan penghematan atau keuntungan tambahan.

Modal tambahan didefinisikan sebagai selisih modal antara alternatif dengan modal investasi lebih
besar dengan alternatif dengan modal yang lebih kecil.

7.2 Periode Studi

Periode studi adalah waktu yang dipilih untuk membandingkan alternatif yang saling meniadakan
(mutually exclusive).

Umur manfaat alternatif yang dibandingkan, relatif terhadap periode analisis yang dipilih, dapat
melibatkan dua situasi :
1. Kasus 1 : umur manfaat sama untuk semua alternatif dan sama dengan periode analisis.
2. Kasus 2 : umur manfaat antar alternatif berbeda dan sekurang-kurangnya umur manfaat dari satu
alternatif tidak sama dengan periode analisis.(Periode analisis harus sama dalam membandingkan
alternatif, sehingga untuk kasus ini untuk mempermudah analisis digunakan DUA ASUMSI yaitu
asumsi perulangan dan asumsi pengakhiran).

ASUMSI PERULANGAN melibatkan dua kondisi utama:
1. Periode analisis dianggap tak berhingga atau sama dengan kelipatan persekutuan darri umur
manfaat alternatif.
2. Konsekuensi ekonomi yang diperkirakan terjadi pada alternatif di awal periode analisis juga terjadi
sepanjang periode.

ASUMSI PENGAKHIRAN menggunakan periode studi (analisis) terbatas dan identik untuk semua
alternatif. Untuk itu dilakukan perkiraan aliran kas untuk alternatif yang memiliki umur manfaat yang
berbeda dengan periode analisis.

7.3 Kasus 1 : Umur Manfaat Sama Periode Studi

Metode Nilai Ekivalen
Dilakukan dengan mengubah semua aliran kas kedalam nilai ekivalen sekarang, tahunan maupun akan
datang (PW, AW, FW) untuk semua alternatif berdasarkan investasi total dengan tingkat pengembalian
sama dengan MARR. Peringkat keekonomian dari alternatif yang dibandingkan akan sama untuk ketiga metode. Untuk alternatif A dan B jika PW(i)A < PW(i)B maka AW(i)A < AW(i)B dan FW(i)A < FW(i)B

Untuk alternatif investasi, alternatif dengan nilai ekivalen positif terbesar yang dipilih. Sedangkan untuk
alternatif biaya, alternatif dengan nilai ekivalen negatif terkecil yang dipilih.

Metode Tingkat Pengembalian (ROR)
Tiga aturan yang berlaku dalam mengaplikasikan metode tingkat pengembalian berdasarkan konsep dasar
perbandingan alternatif adalah:
1. Setiap tambahan modal harus dievaluasi kelayakannya dengan menghasilkan tingkat pengembalian
    yang memuaskan pada tambahan tersebut.
2. Bandingkan alternatif dengan investasi lebih besar terhadap yang lebih kecil hanya jika alternatif lebih
    kecil dapat diterima.
3. Pilih alternatif dengan investasi modal lebih besar selama investasi tambahan menguntungkan
    dengan tingkat pengembalian minimal sama dengan MARR.

Prosedur Analisis Selisih Investasi
Prosedur analisis selisih investasi untuk perbandingan alternatif yang mutually exclusive:
1. Urutkan alternatif yang layak berdasarkan kenaikan investasi modal.
2. Tentukan alternatif dasar:
    a.Alternatif biaya: alternatif pertama (investasi modal terkecil)
    b.Alternatif investasi: jika alternatif pertama dapat diterima (IRR>MARR; PW/AW/FW pada MARR
    >0), diambil sebagai dasar. Jika tidak, pilih alternatif berikutnya.
3. Lakukan iterasi antar alternatif untuk mengevaluasi selisih aliran kas sampai seluruh alternatif
terevaluasi.
    a. Jika selisih aliran kas antara alternatif lanjutan (dengan investasi lebih besar) dan alternatif terpilih
    dapat diterima, pilih alternatif lanjutan. Jika tidak, alternatif terpilih yang terakhir tetap sebagai
    alternatif terbaik.
    b. Ulangi, alternatif terpilih adalah alternatif terbaik yang didapat dari evaluasi terakhir.

Tiga kesalahan yang biasanya terjadi dalam mengevaluasi kelayakan alternatif dengan metode IRR
adalah memilih alternatif terbaik berdasarkan:
1. IRR atas investasi total tertinggi.
2. IRR atas selisih investasi modal tertinggi
3. investai modal terbesar yang mempunyai IRR lebih besar atau sama dengan MARR.



7.4 Kasus 2: Umur Manfaat Antar Alternatif Berbeda

Karena analisis perbandingan alternatif harus dilakukan dalam periode analisis yang sama, jika
alternatif yang mutually exclusive mempunyai umur manfaat berbeda, analisis dilakukan dengan
memberlakukan asumsi-asumsi, yaitu:
1. Asumsi Perulangan.
Periode analisis yang digunakan tidak berhingga atau kelipatan persekutuan terkecil dari umur manfaat semua alternatif. Semua perkiraan aliran kas pada umur manfaat pertama diasumsikan berulang secara identik sepanjang periode analisis. Perbandingan dilakukan dengan menghitung AW dari masing-masing alternatif selama umur manfaatnya, dan memilih alternatif terbaik (alternatif investasi: nilai AW positif terbesar; alternatif biaya: nilai AW negatif terkecil).
2. Asumsi Pengakhiran.
Periode analisi yang dipilih adalah umur manfaat dari salah satu alternatif, sehingga terdapat satu atau lebih alternatif dengan umur manfaat yang lebih singkat atau lebihlama dari periode analisis. Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian aliran kas berdasarkan asumsi tambahan.

Panduan dalam penerapan asumsi tambahan:
1.Umur manfaat < periode analisis
   a. Alternatif biaya: mengontrak jasa atau menyewa peralatan yang dibutuhkan untuk waktu (tahun)
   tersisa sampai akhir periode analisis; atau mengulang sebagian dari umur manfaat dari alternatif
   awal, kemudian memotongnya dan memperkirakan harga pasar pada akhir periode analisis.
   b. Alternatif investasi: untuk tahun tersisa setelah berakhirnya umur manfaat, semua aliran kas akan
   diinvestasikan kembali pada kesempatan investasi lain yang tersedia dengan MARR sampai akhir
   periode analisis. Cara paling mudah adalah dengan menghitung FW dari setiap alternatif pada
   akhir periode analisis.
2.Umur manfaat > periode analisis
Memotong alternatif pada akhir periode analisis dan aset diasumsikan dijual dengan menggunakan perkiraan harga pasar pada akhir periode analisis.

7.5 Perbandingan Alternatif Investasi

Mendefinisikan Alternatif Investasi dalam Bentuk Kombinasi Proyek
Peluang investasi (proyek) dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Mutually exclusive: proyek yang dipilih paling banyak hanya satu.
2. Independent (bebas): pilihan atas suatu proyek tidak tergantung pada pilihan dari proyek lain di dalam
    kelompok, sehingga bisa dipilih satu atau semua atau beberapa dari proyek yang ada.
3. Contingent (bergantung): pemilihan suatu proyek tergantung pada pilihan satu atau lebih proyek lain.

8.  Evaluasi Proyek Dengan Metode Rasio



Metode rasio manfaat/biaya (benefit/cost, B/C) biasanya digunakan untuk mengevaluasi proyekproyek
umum (publik), karena sejumlah faktor khusus yang mempengaruhinya, yang tidak dijumpai pada usaha/proyek swasta.

8.1 Perspektif dan Terminologi Proyek Publik



1.Keuntungan atau manfaat (benefit) didefinisikan sebagai konsekuensi-konsekuensi proyek yang
   diinginkan oleh publik.

2.Biaya (cost) adalah pembayaran atau pengeluaran keuangan yang dibutuhkan dari pemerintah.

3.Disbenefit (kerugian) adalah konsekuensi-konsekuensi negatif dari suatu proyek terhadap publik.


Proyek yang melikuidasi sendiri (self-liquidating project) adalah proyek-proyek yang menghasilkan
pendapatan langsung yang cukup untuk membayarkan semua biaya yang dikeluarkannya untuk periode
waktu tertentu. Proyek jenis ini diharapkan menghasilkan pendapatan yang melebihi biaya-biaya yang
dikeluarkan, tetapi tidak menarik keuntungan dan tidak dikenakan pajak pendapatan.

8.3 Proyek Serbaguna


Tiga kesulitan utama akibat beragamnya tujuan proyek adalah:
1. Penentuan alokasi dana (biaya) untuk masing-masing tujuan.
2. Konflik kepentingan antara beberapa tujuan proyek, sehingga harus dilakukan kompromi dalam
    menetapkan suatu keputusan. Keputusan yang dibuat akan mempengaruhi tingkat manfaat yang
    dihasilkan dari proyek.
3. Sangat sensitif terhadap masalah-masalah politik.

8.4 Kesulitan Dalam Evaluasi Proyek Publik



Kesulitan yang dihadapi dalam mengevaluasi kelayakan ekonomi dan membuat keputusan yang berkaitan
dengan proyek-proyek publik adalah:

1.Tidak ada standar keuntungan yang digunakan untuk mengukur kefektifan keuangan.

2.Sulit mengukur pengaruh keuangan atas manfaat dari proyek-proyek tersebut.

3.Hubungan antara proyek dengan publik, sebagai pemilik proyek, sangat kecil atau bahkan tidak ada
sama sekali.

4.Pengaruh politis yang besar jika proyek menggunakan dana publik.

5.Tidak ada dorongan atau stimulus untuk meningkatkan efektivitas operasi.

6.Proyek publik lebih sering dikenakan pembatasan-pembatasan daripada proyek swasta.

7.Kemampuan badan-badan pemerintah untuk menghasilkan modal lebih terbatas daripada
   perusahaan swasta.

8.Tingkat bunga untuk menghitung manfaat dan biaya proyek sangat kontroversial dan sensitif secara politis.


8.5 Benefit Cost Rasio


Net Benefit Cost Ratio (Net B/C ratio) adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Suatu proyek atau kegiatan investasi dapat dikatakan layak bila diperoleh Net B/C  ≥ 1 dan dikatakan tidak layak bila diperoleh Net B/C ≤ 1.
Nilai Net B/C ratio yang didapatkan sebesar 1.8 Nilai tersebut menunjukkan bahwa setiap pengeluran sebesar Rp. 1,00,- menurut nilai sekarang akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0.80.

8.6 Evaluasi Proyek Independent 


Proyek-proyek independen dikategorikan sebagai pengelompokan proyek-proyek dimana pilihan
terhadap suatu proyek tertentu di dalam kelompok tidak bergantung pada pemilihan salah satu atau semua
proyek lain di dalam kelompok. Sehingga dimungkinkan untuk tidak memilih satupun atau beberapa
kombinasi dari proyek-proyek tersebut atau memilih semua proyek dari suatu kelompok yang independen.
Untuk proyek-proyek independen ini, isu tentang proyek mana yang lebih baik tidak penting. Satu-satunya
kriteria untuk memilih proyek-proyek ini adalah rasio B/C, apakah sama atau lebih besar dari 1.


RINGKASAN MATERI TENTANG PERMINTAAN DAN PENAWARAN SUATU BARANG ELEKTRONIK

                              PERMINTAAN DAN PENAWARAN SUATU BARANG


      Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.


A. Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran

      Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran. Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya. Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.


B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)


  1. Perilaku konsumen/selera konsumen
  2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
  3. Pendapatan/penghasilan konsumen
  4. Perkiraan harga di masa depan
  5. Banyaaknya/intensitas kebutuhan konsumen


C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)


  1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
  2. Tujuan Perusahaan
  3. Pajak
  4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
  5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan

D. Macam-macam Permintaan


  1. Permintaan menurut daya beli
  2. Permintaan menurut jumlah subjek pendukungnya


E. Macam-macam Penawaran


  1. Penawaran Individu
  2. Penawaran Kolektif

Sifat Elastisitas Permintaan Barang Elektronik

Contoh Sifat Elastisitas Barang Elektronik


          Konsumen peka terhadap perubahan harga handphone, laptop,dsb. Karena barang-barang elektronik berkembang pesat terhadap perkembangan informasi dan komunikasi. Sehingga jumlah permintaan akan barang tersebut akan meningkat.

          Macam-macam Elastisitas Harga Permintaan :

1.Permintaan Elastis (Ed > 1)




Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.


2.Permintaan Inelastis (Ed < 1)




Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%.


3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)




Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%.


4. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = tak hingga )



Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM).


5. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)


Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P).